Sri Lanka berada dalam kekacauan sejak Presiden Maithripala Sirisena memecat Perdana Menteri Ranil Wickremesing bulan lalu.
Parlemen Sri Lanka meloloskan mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa yang baru diangkat. Langkah ini membuat negara itu semakin terpuruk dalam krisis.
Para sekutu Rajapaksa mengatakan mereka tidak dapat menerima hasil pemungutan suara. Mereka mencapnya ilegal.
Sri Lanka berada dalam kekacauan sejak Presiden Maithripala Sirisena memecat Perdana Menteri Ranil Wickremesing bulan lalu dan menggantikannya dengan Rajapaksa. Sirisena juga membubarkan parlemen.
Pada Selasa (13/11), Mahkamah Agung menangguhkan dekrit Presiden Sirisena untuk membubarkan parlemen dan menggelar pemilu.
Ketidakstabilan di negara kepulauan yang berpenduduk 21 juta orang itu telah meningkatkan kekhawatiran akan ekonominya, yang pertumbuhannya telah melambat dalam lebih dari satu dekade.