Sejarah penjajahan Israel terhadap Palestina berlangsung sejak Arthur Balfour, menulis surat yang ditujukan kepada Lionel Walter Rothschild.
Konflik Israel-Palestina telah merenggut puluhan ribu nyawa dan membuat jutaan orang mengungsi. Konflik ini berakar pada tindakan kolonial yang dilakukan lebih dari satu abad yang lalu.
Ketika Israel mendeklarasikan perang terhadap Jalur Gaza setelah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh kelompok bersenjata Palestina Hamas pada hari Sabtu, mata dunia kembali terfokus pada apa yang mungkin terjadi selanjutnya.
Pejuang Hamas telah membunuh lebih dari 800 warga Israel dalam serangan di beberapa kota di Israel selatan. Sebagai balasan, Israel melancarkan kampanye pengeboman di Jalur Gaza, menewaskan lebih dari 3.300 warga Palestina. Mereka telah memobilisasi pasukan di sepanjang perbatasan Gaza, tampaknya untuk persiapan serangan darat. Dan pada hari Senin (9/10), mereka mengumumkan “blokade total” terhadap Jalur Gaza, menghentikan pasokan makanan, bahan bakar dan komoditas penting lainnya ke wilayah kantong yang sudah terkepung tersebut, sebuah tindakan yang menurut hukum internasional merupakan kejahatan perang.
Namun apa yang terjadi dalam beberapa hari dan pekan-pekan mendatang akan menjadi sejarah.
Selama beberapa dekade, media Barat, akademisi, pakar militer, dan pemimpin dunia menggambarkan konflik Israel-Palestina sebagai konflik yang sulit diselesaikan, rumit, dan menemui jalan buntu.