Kepala UNHCR Filippo Grandi menyebut ini sebagai tragedi terburuk di Mediterania tahun ini.
Sekitar 115 orang hilang dan dikhawatirkan tenggelam, sementara 134 lainnya berhasil diselamatkan oleh penjaga pantai Libya dan nelayan setempat setelah sebuah perahu kayu yang membawa para migran terbalik di Libya. Demikian disampaikan seorang pejabat Angkatan Laut Libya pada Kamis (25/7).
"Tragedi Mediterania terburuk tahun ini baru saja terjadi," ungkap Kepala UNHCR Filippo Grandi via Twitter.
The worst Mediterranean tragedy of this year has just occurred. Restoring rescue at sea, ending refugee+migrant detention in Libya, increasing safe pathways out of Libya must happen NOW, before it is too late for many more desperate people. https://t.co/XuZJpDtZfv — Filippo Grandi (@RefugeesChief) 25 July 2019
Menurut juru bicara AL Libya Ayoub Qassem, ada sekitar 250 orang di atas perahu, di mana mayoritas migran berasal dari Eritrea dan Afrika sub-Sahara lainnya serta negara-negara Arab. Perahu terbalik di dekat pantai Komas, di sebelah timur Tripoli.
Libya adalah pusat berkumpulnya para migran dan pengungsi yang mencoba mencapai Eropa dengan kapal-kapal yang sebenarnya tidak layak berlayar.