Presiden menyerukan kemitraan ASEAN-UE harus berkontribusi pada pemulihan ekonomi yang inklusif.
Presiden Joko Widodo menyampaikan dua hal penting saat menyampaikan pidatonya pada sesi pleno KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa (UE) di Gedung Europa, Brussels, Belgia, Rabu (14/12) waktu setempat.
Pertama, presiden menyerukan kemitraan ASEAN-UE harus berkontribusi pada pemulihan ekonomi yang inklusif. Di tengah ancaman resesi, presiden mendorong kebijakan yang mempermudah perdagangan dan investasi. Terkait hal tersebut, kepala negara menyampaikan pandangannya terhadap proposal Regulasi Deforestasi Uni Eropa yang justru berpotensi menciptakan hambatan.
“Indonesia ingin menekankan bahwa pembangunan yang inklusif dan bernilai tambah akan mendukung ketahanan ekonomi dunia secara berkeadilan. Dalam kaitan inilah Indonesia akan terus membangun industri hilirisasi,” kata presiden, seperti dilansir dari setkab.go.id.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi mengatakan hanya dengan hilirisasi, Indonesia dapat melakukan lompatan kesejahteraan dan mendorong pembangunan yang lebih inklusif.
Kedua, presiden mendorong kemitraan ASEAN-UE harus membangun masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Krisis energi menurut presiden merupakan sebuah keniscayaan, namun transisi energi harus dilakukan secara berkeadilan.