Alasan pertama, proposal damai yang disodorkan Trump akan memberikan Yerusalem kepada Israel.
Wakil Duta Besar Palestina untuk Indonesia Taher Ibrahim Abdallah Hamad mengecam proposal perdamaian Timur Tengah yang diumumkan Donald Trump. Dia menyebutnya sebagai sebuah rancangan yang bertujuan melegitimasi penjajahan Israel atas Palestina.
Dia memaparkan empat alasan yang menjadi dasar penolakan Palestina terhadap proposal milik Trump. Pertama, rancangan tersebut memberikan Yerusalem kepada Israel.
"Saya ingin menekankan bahwa solusi damai adalah jalan yang selalu kami pilih, merujuk pada keputusan yang disetujui secara internasional. Salah satunya merupakan Arab Peace Initiative usulan Arab Saudi pada 2002 yang mendorong pembentukan Negara Palestina dengan ibu kota di Yerusalem Timur," tegas dia dalam konferensi pers di Kedutaan Besar Palestina di Jakarta, pada Rabu (5/2).
Alasan kedua, proposal Trump memungkinkan Israel menganeksasi seluruh pemukiman Yahudi di Tepi Barat.
"Ada lebih dari 720.000 pemukim di lebih dari 136 titik di Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki Israel," jelas Wadubes Taher.