Wilayah Barat Laut dan Barat Daya Kamerun yang mayoritas penduduknya berbahasa Inggris telah dilanda konflik selama 7 tahun.
Konflik berdarah di Kamerun terus memakan korban jiwa. Dalam peristiwa kekerasan terbaru, aksi penyerangan pemberontak separatis di sebuah desa menewaskan sekitar 20 orang, termasuk perempuan dan anak-anak.
“Serangan itu menyebabkan sekitar 20 orang tewas termasuk wanita dan anak-anak. Sebanyak 10 orang yang terluka parah dirawat di rumah sakit,” kata seorang pejabat senior pemerintah daerah yang tidak mau disebutkan namanya seperti dikutip brecorder, Selasa (11/7/2023).
Serangan itu terjadi di desa Egbekaw, Kamerun barat, tempat terjadinya bentrokan mematikan antara pemberontak dan pasukan pemerintah selama tujuh tahun.
Wilayah Barat Laut dan Barat Daya Kamerun yang mayoritas penduduknya berbahasa Inggris telah dilanda konflik sejak kelompok separatis mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 2017.
Di wilayah berbahasa Inggris di Kamerun, kelompok separatis bersenjata tidak hanya satu. Di antaranya Pasukan Pertahanan Naga Merah dan Macan dan Ambazonia (ADF).