Malaysia adalah pendukung setia Palestina dan tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada hari Rabu mengumumkan larangan berlabuhnya kapal-kapal Israel di semua pelabuhan Malaysia. Larangan tersebut sebagai bentuk kecaman terhadap Israel yang melakukan pembantaian warga Palestina.
“Pembatasan ini merupakan respons terhadap tindakan Israel yang mengabaikan prinsip-prinsip dasar kemanusiaan dan melanggar hukum internasional melalui pembantaian dan kekejaman yang terus menerus terhadap warga Palestina,” kata Anwar dalam sebuah pernyataan.
Larangan berlabuh tanpa batas waktu di semua pelabuhan Malaysia akan diberlakukan pada kapal berbendera Israel serta kapal milik perusahaan pelayaran ZIM yang berbasis di Israel.
Dia mengatakan pemerintah pada tahun 2002 dan 2005 telah mengizinkan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Israel untuk berlabuh di Malaysia.
Semua keputusan tersebut telah dibatalkan, tambah pernyataan itu.