Ekspedisi RMST untuk sementara direncanakan pada Mei 2024, menurut laporan yang diajukan ke pengadilan pada bulan Juni.
Pemerintah AS sedang berusaha menghentikan rencana ekspedisi untuk mengambil barang-barang bersejarah dari Titanic yang tenggelam. Undang-undang federal dan perjanjian internasional yang memperlakukan bangkai kapal itu sebagai 'kuburan suci' menjadi alasannya.
Ekspedisi yang ditentang tersebut akan diselenggarakan oleh RMS Titanic Inc., perusahaan berbasis di Georgia yang memiliki hak penyelamatan kapal karam paling terkenal di dunia. Perusahaan ini memamerkan artefak yang ditemukan dari lokasi bangkai kapal di dasar Atlantik Utara, mulai dari peralatan makan perak hingga sepotong lambung kapal Titanic.
Tantangan pemerintah ini muncul lebih dari dua bulan setelah kapal selam Titan meledak di dekat kapal laut yang tenggelam, menewaskan lima orang. Namun pertarungan hukum ini tidak ada hubungannya dengan tragedi bulan Juni, yang melibatkan perusahaan lain dan kapal yang dirancang tidak konvensional.
Pertikaian di Pengadilan Distrik AS di Norfolk, Virginia, yang mengawasi masalah penyelamatan Titanic, bergantung pada hukum federal dan perjanjian dengan Inggris untuk memperlakukan Titanic yang tenggelam sebagai peringatan bagi lebih dari 1.500 orang yang tewas. Kapal itu menabrak gunung es dan tenggelam pada tahun 1912.
AS berpendapat bahwa memasuki lambung kapal Titanic yang terpenggal – atau mengubah atau mengganggu bangkai kapal secara fisik – diatur oleh undang-undang federal dan perjanjiannya dengan Inggris. Di antara kekhawatiran pemerintah adalah kemungkinan terganggunya artefak dan sisa-sisa manusia yang mungkin masih ada.