Donald Trump telah lama mengkritik keras kesepakatan nuklir Iran yang diteken pada era Barack Obama.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa (24/7) mengaku pihaknya masih membuka pintu bagi perundingan baru untuk menghapus nuklir dari Iran.
Trump menyampaikan pernyataan tersebut dua hari setelah melempar ancaman terhadap Iran via Twitter.
"Kita lihat saja apa yang akan terjadi. Namun kita siap untuk mengupayakan kesepakatan baru yang lebih baik, dan bukan kesepakatan yang ditandatangani oleh pemerintahan sebelumnya, yang sangat buruk," kata Trump saat berpidato di depan organisasi para veteran perang Amerika Serikat.
Sebelumnya pada Senin (23/7), Trump menyatakan Iran akan menghadapi konsekuensi yang mengerikan, "seperti yang pernah dialami beberapa negara lain" jika para elite di Teheran terus mengancam Washington.
"Jangan pernah mengancam Amerika Serikat, atau Anda akan menghadapi konsekuensi seperti yang diderita oleh beberapa (negara) lain sepanjang sejarah. Kami bukan lagi negara yang tunduk pada kata-kata gila tentang kematian dan kekerasan dari Anda. Berhati-hatilah!," tulis Trump di Twitter.