Langkah itu sebagai bagian implementasi Hanoi Plan of Action on Strengthening ASEAN’s Economic Cooperation and Supply Chain Connectivity.
Pertemuan Association of Southeast Asian Nations High Level Task Force on Economic Integration (ASEAN HLTF-EI) ke-38 yang berlangsung Selasa (28/7), menekankan perlunya langkah segera dalam pengurangan non tariff measures (NTMs), terutama untuk kemudahan lalu lintas barang-barang esensial di kawasan ASEAN.
Langkah itu sebagai bagian implementasi Hanoi Plan of Action on Strengthening ASEAN’s Economic Cooperation and Supply Chain Connectivity in Response to Covid-19.
Selain itu juga merupakan salah satu butir rekomendasi dari pertemuan virtual yang dipimpin oleh Permanent Secretary of the Ministry of Trade and Industry Singapura Gabriel Lim, dan dihadiri oleh seluruh pemimpin HLTF-EI dari 10 negara ASEAN tersebut.
Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Affandi Lukman, selaku Ketua HLTF-EI Indonesia, secara khusus menyampaikan beberapa hal yang dapat dilakukan ASEAN dalam proses pemulihan ekonomi.
Di antaranya yaitu, transformasi ekonomi menuju digitalisasi khususnya bagi UMKM. Dengan meningkatkan pemanfaatan penggunaan tanda tangan dan stempel elektronik SKA Form D melalui ASEAN Single Window, terlebih untuk masa pembatasan sosial. Serta mendorong pengaturan ASEAN travel corridors dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.