Hal itu dikarenakan masalah privasi dan keamanan dunia maya pada aplikasi berbagi video itu. Dan TikTok telah menyangkalnya.
Pemerintah AS dan Kanada telah mengeluarkan perintah yang melarang penggunaan TikTok pada perangkat seluler yang dikeluarkan pemerintah. Hal itu dikarenakan masalah privasi dan keamanan dunia maya pada aplikasi berbagi video itu.
TikTok yang dimiliki oleh perusahaan China, Bytedance, telah lama menyatakan tidak membagikan data dengan pemerintah China dan datanya tidak disimpan di China. Tanggapan Itu juga membantah tuduhan bahwa perusahaan itu mengumpulkan lebih banyak data pengguna daripada perusahaan media sosial lainnya, dan bersikeras bahwa privasi dan keamanan aplikasi itu dijalankan secara independen oleh manajemennya sendiri.
Tetapi banyak negara tetap berhati-hati tentang platform tersebut dan hubungannya dengan China. Berikut adalah negara dan wilayah yang telah menerapkan larangan sebagian atau total terhadap TikTok:
India
India memberlakukan larangan TikTok dan lusinan aplikasi China lainnya, termasuk aplikasi perpesanan WeChat, pada 2020 karena masalah privasi dan keamanan. Larangan itu datang tak lama setelah bentrokan antara pasukan India dan China di perbatasan Himalaya yang disengketakan. Peristiwa itu menewaskan 20 tentara India dan melukai puluhan lainnya.
Perusahaan sempat diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan tentang persyaratan privasi dan keamanan. Tetapi larangan itu kemudian dibuat permanen pada Januari 2021.