Komisi Pemilu pada Senin (25/3), mengumumkan bahwa partai pro-militer Palang Pracharat memimpin dengan meraih 7,69 juta suara.
Tujuh partai politik pro-demokrasi di Thailand bersatu dan membentuk koalisi untuk mengklaim mayoritas di majelis rendah dalam pemilu perdana pascakudeta 2014. Mereka berniat menghalangi militer kembali memegang kekuasaan.
"Kami ingin menghentikan cengkeraman kekuasaan rezim ini," kata kandidat perdana menteri dari Pheu Thai, Sudarat Keyuraphan, dalam konferensi pers pada Rabu (27/3).
Junta militer telah memerintah Thailand selama lima tahun terakhir di bawah kekuasaan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha.
Menanggapi langkah oposisi, Wakil Perdana Menteri Wissanu Krea-ngam menyebut koalisi anti-junta sebagai strategi psikologis semata yang tidak akan membuahkan hasil.
Meski hasil pemilu resmi baru diumumkan pada 9 Mei, namun Pheu Thai dan partai pro-militer Palang Pracharat sama-sama mengklaim kemenangan.