Tuduhan terhadapnya berasal dari pidatonya pada tahun 2021 yang menuntut pembebasan semua tahanan politik.
Aktivis Thailand yang menjadi anggota parlemen Chonthicha “Lookkate” Jangrew dihukum dua tahun penjara pada hari Senin (27/5) karena pencemaran nama baik kerajaan terkait keterlibatannya dalam demonstrasi tahun 2021. Lookkate merupakan seorang tokoh terkemuka gerakan pro-demokrasi di negara itu dan anggota Partai Move Forward yang menggalang dukungan masyarakat selama pemilihan parlemen tahun lalu.
Lookkate baru-baru ini dimasukkan dalam daftar Next Generation Leaders versi TIME, yang diterbitkan juga di media cetak pada hari Senin, membantah tuduhan tersebut dan telah mengajukan banding. Pengadilan telah memberikan jaminannya sampai keputusan akhir dibuat. Namun, jika hukuman tetap berlaku, Lookkate akan dicabut status anggota parlemen.
Penuntutan terhadap Lookkate merupakan pukulan terbaru terhadap gerakan pro-demokrasi di negara tersebut, yang telah berkembang sejak satu dekade lalu ketika ribuan pengunjuk rasa muda turun ke jalan untuk menyerukan reformasi pemerintahan konservatif, kerajaan, dan militer di Thailand.
“Ini bukan hanya tentang cerita saya, tapi ini tentang aktivis politik di Thailand,” kata Lookkate disitat TIME. Ia mengklaim bahwa kriminalisasinya berdasarkan undang-undang lese-majeste yang kontroversial di negara tersebut, yang melarang kritik terhadap monarki, membuat semua aktivis merasa tidak aman.
“Sayangnya, hukuman lese-majeste terhadap Nona Chonthicha tidak mengejutkan,” Akarachai Chaimaneekarakate, perwakilan dari kelompok advokasi hukum Pengacara Hak Asasi Manusia Thailand (TLHR), mengatakan kepada TIME.