Dalam bukunya, Sri Paus menuliskan Uighur sebagai salah satu kelompok minoritas yang dianiaya karena iman mereka.
China menepis kritik atas perlakuannya terhadap warga etnis Uighur yang terdapat dalam buku baru Paus Fransiskus.
Dalam bukunya, Paus Fransiskus menggambarkan, kelompok minoritas muslim tersebut mendapatkan perilaku yang dapat disebut tindakan penganiayaan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China, Zhao, Lijian, mengatakan, pernyataan Sri Paus tidak memiliki bukti faktual sama sekali.
"Orang-orang dari semua kelompok etnis mendapatkan hak penuh untuk bertahan hidup, berkembang, dan kebebasan memiliki keyakinan masing-masing," katanya dalam pengarahan media, Rabu (25/11).
Zhao tidak menyinggung mengenai isu kamp interniran di mana lebih dari sejuta warga Uighur dan anggota kelompok minoritas muslim di China lainnya ditahan.