Dunia

China dituduh mencuri data kontraktor pertahanan AS

FBI menyelidiki keterlibatan China dalam aksi peretasan terhadap kontraktor Angkatan Laus AS dan mencuri data keamanan yang sensitif.

Minggu, 10 Juni 2018 09:54

Biro Penyidik Federal Amerika Serikat (FBI) menyelidiki keterlibatan pemerintah China dalam aksi peretasan terhadap kontraktor Angkatan Laut AS dan mencuri data keamanan yang sangat sensitif.

“Data yang dicuri termasuk rencana proyek misil supersonik,” demikian diungkapkan para pejabat AS kepada Washington Post. Peretasan itu terjadi pada Januari dan Februari pada tahun ini, seperti dilaporkan CBC News.

Para hacker menargetkan kontraktor yang memiliki proyek penelitian dan pengembangan kapal selam, serta senjata bawah laut.

Seperti dilaporkan Washington Post, firma yang diretas itu bekerja untuk Naval Undersea Warfare Center, sebuah organisasi militer yang berbasis di Newport, Pulau Rhode.

Salah satu data yang diretas, proyek yang dikenal dengan nama Sea Dragon. Selain itu, data tenaga pengembangan kapal selam juga dicuri para peretas dari China. Kemudian, sistem misil anti-kapal yang akan dipasang pada kapal selama AS pada 2020 juga diretas.

Dika Hendra Reporter
Purnama Ayu Rizky Editor

Tag Terkait

Berita Terkait