Serangan bom bunuh diri tersebut menewaskan lebih dari 160 orang, termasuk sedikitnya 13 tentara Amerika Serikat.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian pada Jumat (27/8) menyatakan bahwa Tiongkok mengutuk keras serangan bom yang terjadi di bandara di Kabul, Afghanistan, pada Kamis (26/8).
"China dikejutkan oleh banyaknya korban yang disebabkan oleh ledakan di dekat bandara Kabul, dan China mengutuk keras itu," kata Zhao kepada wartawan.
Serangan bom bunuh diri tersebut menewaskan lebih dari 160 orang, termasuk sedikitnya 13 tentara Amerika Serikat.
Reuters melaporkan, jumlah korban jiwa tentara AS pada Kamis merupakan yang paling banyak tewas di Afghanistan dalam satu insiden sejak 30 personel tewas ketika sebuah helikopter ditembak jatuh pada Agustus 2011.
Zhao menilai bahwa insiden tersebut menunjukkan bahwa situasi keamanan di Afghanistan masih kompleks dan parah.