Sebuah video yang diposting oleh Borneo Komrad di media sosial menunjukkan berbagai bangunan terbakar di lepas pantai.
Lebih dari 500 orang dari komunitas orang laut di sepanjang pantai negara bagian Sabah telah diusir dari rumah mereka pekan ini. Pengusiran sebagai bagian dari tindakan keras pemerintah Malaysia terhadap migran tidak berdokumen, kata aktivis setempat.
Suku Bajau Laut adalah komunitas pengembara laut yang sebagian besar tidak memiliki kewarganegaraan, tinggal di lepas pantai di rumah perahu kayu atau gubuk yang dibangun di atas panggung di distrik Semporna, Sabah, di bagian timur laut pulau Kalimantan.
Lahir tanpa dokumen identitas, sebagian besar tidak memiliki akses terhadap fasilitas dasar seperti pendidikan, keuangan atau layanan kesehatan. Mereka seringkali hidup dalam ketakutan akan dideportasi atau ditahan oleh otoritas imigrasi, yang tidak membedakan antara penduduk tanpa kewarganegaraan dan migran tidak berdokumen.
Menurut Bangkok Post, diperkirakan 1 juta migran tidak berdokumen dan penduduk tanpa kewarganegaraan diyakini tinggal di Sabah, yang merupakan sepertiga dari populasi negara bagian tersebut.
Malaysia dalam beberapa tahun terakhir telah meningkatkan penegakan hukum terhadap migrasi ilegal, dengan menahan sekitar 45.000 orang tidak berdokumen sejak Mei 2020, kata Human Rights Watch pada bulan Maret tahun ini.