Lasso, yang menjabat sebagai Presiden Ekuador sejak Mei 2021, pekan lalu sebenarnya telah membatalkan rencana kenaikan biaya bensin.
Ribuan demonstran memprotes kebijakan ekonomi Presiden konservatif Ekuador Guillermo Lasso pada Selasa (26/10), beberapa hari setelah dia menaikkan harga bensin. Para demonstran memblokir jalan di beberapa bagian negara itu.
Lasso, mantan bankir yang menjabat sebagai Presiden Ekuador sejak Mei 2021, pekan lalu sebenarnya telah membatalkan rencana kenaikan biaya bensin, yang semula dilakukan untuk menyeleraskan dengan harga dunia. Namun, dia memilih untuk menaikkan harga bensin ekstra. Bensin dengan oktan lebih tinggi yang merupakan bahan bakar paling sering digunakan dipatok di harga US$2,55 per galon dan solar menjadi US$1,90 per galon.
Kebijakan ini juga ditentang. Serikat pekerja dan kelompok lain ingin Lasso menerapkan harga pada tingkat yang lebih rendah dan membebaskan sektor-sektor yang terpukul keras oleh COVID-19.
Lima petugas polisi terluka dan dua anggota angkatan bersenjata ditahan oleh sebuah komunitas di Quito utara, tetapi tidak korban yang terluka, kata Menteri Pertahanan Luis Hernandez kepada wartawan.
Tiga puluh tujuh orang ditahan karena memblokir jalan, tambahnya.