Dunia

Derita wanita Gaza: Ketika datang bulan menjadi semakin menyiksa

Tanpa sarana untuk mengatur menstruasinya seperti biasanya, Salma memutuskan untuk mencoba mencari pil agar tidak menstruasi.

Rabu, 01 November 2023 19:00

Di bawah serangan bom Israel, hidup wanita di Gaza semakin pelik. Tidak hanya soal urusan mempertahankan hidup, tapi juga menjalani 'rutinitas' sebagai wanita. Mereka harus mengalami kesulitan ekstrem mengatasi masa datang bulan atau menstruasi. 

Banyak perempuan Palestina terpaksa meminum pil penunda menstruasi karena kondisi yang menyedihkan dan tidak sehat yang mereka alami akibat serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza.

Menghadapi pengungsian, kondisi tempat tinggal yang terlalu padat, dan kurangnya akses terhadap air dan produk kebersihan menstruasi seperti pembalut wanita dan tampon, para perempuan telah mengonsumsi tablet norethisterone – yang biasanya diresepkan untuk kondisi seperti perdarahan menstruasi yang parah, endometriosis, dan nyeri haid – untuk menghindari rasa tidak nyaman dan nyeri saat menstruasi.

Menurut Dr Walid Abu Hatab, seorang konsultan medis kebidanan dan ginekologi di Nasser Medical Complex di selatan kota Khan Younis, tablet tersebut menjaga kadar hormon progesteron tetap tinggi untuk menghentikan rahim melepaskan lapisannya, sehingga menunda menstruasi.

Menurut para profesional medis, pil tersebut mungkin memiliki efek samping seperti pendarahan vagina yang tidak teratur, mual, perubahan siklus menstruasi, pusing dan perubahan suasana hati, namun beberapa wanita seperti Salma Khaled mengatakan mereka tidak punya pilihan selain mengambil risiko di tengah gencarnya pemboman dan blokade Gaza oleh Israel.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait