Studi ini merupakan bagian dari tinjauan ulang yang lebih luas tentang masa lalu kolonial Belanda.
House of Orange Belanda mendapat untung sekitar 3 juta gulden, atau US$600 juta (setara Rp90 triliun kurs sekarang) dalam istilah modern, dari koloni Belanda pada periode 1675-1770. Angka ini muncul dari sebuah studi yang ditugaskan oleh pemerintah Belanda.
Encyclopedia Britannica menyebut House of Orange merupakan dinasti kepangeranan yang namanya berasal dari kerajaan abad pertengahan Orange, di Provence tua di Prancis selatan. Dinasti itu penting dalam sejarah Belanda dan merupakan keluarga kerajaan negara itu.
Studi "State and Slavery" ("Negara dan Perbudakan"), yang mengkaji peran pemerintah Belanda dan lembaga-lembaga terkait dalam perbudakan kolonial, dan dampak yang ditimbulkannya, dipresentasikan ke parlemen Belanda pada hari Kamis (15/6).
Temuan itu termasuk detail di House of Orange. Pangeran-pangeran pada masa itu secara khusus menerima 3% keuntungan Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) dari perdagangan rempah-rempah di Indonesia modern - meskipun tidak menjadi pemegang saham.
Studi ini merupakan bagian dari tinjauan ulang yang lebih luas tentang masa lalu kolonial negara itu, termasuk upaya untuk mengembalikan seni yang dijarah dan perjuangan melawan rasisme saat ini.