Anwar juga menegaskan kembali pendiriannya atas dugaan adanya “perintah tambahan”.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim telah membantah tuduhan impunitas dan perlakuan khusus menyusul permohonan tahanan rumah dari mantan PM Najib Razak yang korup.
Kontroversi ini telah membuat PM Malaysia saat ini berada dalam posisi yang tidak menguntungkan. Hal itu membayangi perayaan 25 tahun Partai Keadilan Rakyat (PKR) yang dipimpinnya.
PKR, yang merupakan kendaraan politik PM Anwar, terpaksa mempertahankan agenda reformasinya yang banyak dibanggakan. Seiring dengan meningkatnya momentum di balik upaya mantan pemimpin nasional Najib Razak untuk menjalani sisa hukuman korupsinya dengan menjadi tahanan rumah.
Disitat South China Morning Post, pengajuan permohonan pengadilan oleh Najib baru-baru ini membuat banyak warga Negeri Jiran terkesima. Tawaran ini bertujuan memaksa pemerintah Anwar untuk mengkonfirmasi keberadaan sebuah dokumen yang ditandatangani oleh mantan raja Malaysia.
Menurut tim hukum Najib dokumen tersebut akan memungkinkan mantan perdana menteri yang dipenjara itu untuk menukar masa mendekamnya di Penjara Kajang dengan kenyamanan tinggal di rumahnya sendiri.