Hanya terpaut empat gol, Kane hampir menyamai jumlah 41 gol yang ia cetak untuk Tottenham di semua kompetisi selama musim 2017-18.
Ini adalah ciri khas sepak bola modern bahwa para superstar diharapkan untuk terus berusaha meraih peluang di klub-klub terbesar, mengejar kontrak yang menguntungkan, dan mengumpulkan koleksi trofi. Namun, ketika Bayern Munich dan Tottenham mencapai kesepakatan yang belum pernah terjadi sebelumnya mengenai rekor biaya klub sebesar 100 juta euro (US$109 juta) untuk mengamankan jasa Harry Kane. Transfer yang membuat banyak orang terkejut.
Sebab, di usianya yang masih 30 tahun, Kane belum merasakan kesuksesan di pentas termegah, meski tampil menonjol di dua final Piala Liga, satu final Liga Champions, dan final Euro 2020. Keraguannya, bagaimana jika performanya merosot saat ia memasuki masa senja kariernya? Bagaimana jika ia gagal memberikan jawaban atas melemahnya kekuatan serangan Bayern?
Hampir tujuh bulan berlalu, dan semua keraguan itu benar-benar telah dikesampingkan. Kapten Inggris ini dengan tegas membuktikan kemampuannya, membenarkan setiap sen dari biaya transfer yang menggiurkan itu.
Pada Sabtu malam, Kane sekali lagi menunjukkan kemampuan mencetak golnya yang sensasional, mencetak golnya yang ke-31 musim ini untuk Bayern dalam kemenangan 5-2 atas Darmstadt. Dalam mencapai prestasi tersebut, Kane menorehkan namanya dalam buku sejarah dengan melampaui rekor gol terbanyak selama 60 tahun di musim debut Bundesliga. Rekor 30 gol sebelumnya dibuat oleh Uwe Seeler untuk Hamburg pada musim 1963-64.
Gol penting Kane terjadi setelah Jamal Musiala dengan cepat menyamakan kedudukan menyusul gol pembuka tak terduga Tim Skarke untuk tuan rumah. Seiring berjalannya pertandingan, Bayern tampil dominan di babak kedua, mencetak tiga gol lagi untuk mempersempit jarak antara mereka dan pemimpin liga Bayer Leverkusen menjadi tujuh poin.