Olaf Scholz, kanselir Jerman, sejauh ini menolak memberikan lisensi ekspor ke negara-negara Eropa yang ingin mengirim tank Leopard 2 mereka.
Sikap Jerman bertolak belakang dengan Denmark dalam membantu persenjataan Ukraina. Jika Denmark berjanji mengirimkan howitzer Caesar, Jerman masih enggan mengirimkan tanknya. Padahal Negeri Der Panzer itu ditekan sana-sini. Termasuk oleh Amerika Serikat.
Jerman menolak mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina setelah pertemuan puncak "bersejarah" gagal menjembatani perpecahan yang mendalam dengan AS dan sekutu lainnya.
Meskipun pembicaraan selama lima jam dan tekanan bersama dari AS, Inggris, Prancis, Spanyol, Finlandia, dan Polandia, Jerman memupus harapan akan terobosan untuk memperkuat pasukan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
"Kami masih belum bisa mengatakan kapan keputusan akan diambil, dan keputusan apa yang akan diambil, terkait dengan tank Leopard," Menteri Pertahanan Federal Jerman Boris Pistorius mengatakan kepada wartawan setelah pembicaraan antara menteri pertahanan dari 50 negara.
Kyiv telah berulang kali mendesak sekutunya untuk mengirim tank tempur, khususnya Leopard 2 buatan Jerman untuk membantu membalikkan keadaan perang. Jerman sejauh ini menolak untuk mengirim tanknya sendiri atau membuka jalan bagi pasukan lain untuk mengirimnya, tetapi Pistorius kemarin mengatakan gagasan bahwa Jerman "menghalangi" "koalisi bersatu" adalah salah.