Beberapa isu dikawal dengan baik guna memperkuat diplomasi RI di Korea Selatan, seperti ekonomi, budaya dan pariwisata.
Anggota Komisi I DPR Christina Aryani menilai, kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Korea Selatan semakin memperlihatkan kemitraan strategis kedua negara. Sehari sebelumnya delegasi Komisi I DPR juga berada di Korea Selatan dalam rangka tugas pengawasan kinerja KBRI di sana.
Dalam kunjungan tersebut Komisi I DPR memastikan, beberapa isu dikawal dengan baik guna memperkuat diplomasi RI di Korea Selatan, seperti ekonomi, budaya dan pariwisata, pelindungan WNI, serta menjajaki kemungkinan peluang kerja diluar sektor manufacturing dan perikanan bagi pekerja migran Indonesia.
"Selain isu ekonomi tentu kami memberikan beberapa catatan menyangkut perlindungan pekerja migran kita seiring dengan dimulainya lagi pengiriman PMI ke Korsel," kata Christina dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (29/7).
Menurut Cristina, Korea Selatan adalah investor terbesar keenam di Indonesia. Maka sangat wajar Presiden Jokowi memberi perhatian khusus dalam kunjungannya kali ini. Apalagi Kepala Negara sendiri yang menghadiri pertemuan-pertemuan dengan para CEO perusahan Korea Selatan.
"Ini memperlihatkan komitmen pemerintah memastikan Korsel adalah mitra strategis kita di bidang ekonomi, sekaligus memperlihatkan iklim investasi Indonesia saat ini yang kian kondusif. Dari penyampaian Presiden, kesan para CEO terhadap iklim investasi di Indonesia positif, bahkan Presiden meminta mereka untuk tidak segan menyampaikan kendala di lapangan pada para menteri, atau langsung kepada Presiden. Ini kami nilai sebagai komitmen yang luar biasa," ungkap politikus Partai Golkar ini.