Harga minyak yang terus melandai, mendorong Arab Saudi memutar haluan ekonominya dari yang semula mengandalkan komoditas.
Perekonomian Arab Saudi memasuki era pascaminyak. Arab Saudi akan membangun kota-kota besar untuk menyokong pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.
Harga minyak yang terus melandai, mendorong Arab Saudi memutar haluan ekonominya yang semula mengandalkan komoditas. Negara yang dipimpin Raja Salman itu akan membangun kota-kota besar yang diharapkan menggerakkan perekonomian.
Managing Director sekaligus Chief Executive King Abdullah Economic City (KAEC) Fahd Al Rasheed mengatakan kotanya yakni KEAC akan melantai di bursa untuk membentuk kepercayaan publik. Dalam Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, pada hari Selasa (23/1), dia mengatakan bahwa negaranya mulai berbisnis properti.
"Kami sedang memulai perpindahan ekonomi pasca minyak. Saya yakin kota-kota baru tersebut menjadi masa depan ekonomi negara ini," terang Al Rasheed seperti dikutip CNBC.
Meskipun ekonomi Arab Saudi sejak tahun 2016 dan 2017 terus mengalami pertumbuhan, namun memulai diversifikasi ekonomi dinilai penting untuk meningkatkan anggaran negara. Lewat pembangunan kota-kota besar tersebut, maka sejumlah industri akan turut bergerak. Misalnya, seperti industri pelabuhan, wisata serta properti akan bergerak. Pada era tersebut, diyakini ekonomi Arab Saudi berada di jalan yang benar.