Model asal Mongolia, Altantuya Shaariibuu, tewas dibunuh pada Oktober 2016.
Seorang mantan perwira polisi yang divonis mati karena membunuh seorang model asal Mongolia pada 2006 menuduh mantan Perdana Menteri Najib Razak memerintahkannya untuk membunuh perempuan itu. Demikian menurut laporan media lokal dan pengacara eks polisi itu.
Azilah Hadri dan seorang perwira polisi lainnya, yang bertugas sebagai pengawal Najib pada saat pembunuhan terjadi, divonis mati pada 2015 karena membunuh Altantuya Shaariibuu.
Najib, yang kalah dalam pemilu tahun lalu dan juga tengah menghadapi dakwaan korupsi dalam skala besar, telah membantah mengenal Altantuya.
Namun, dalam permohonan Peninjauan Kembali (PK) kasusnya ke pengadilan, Azilah mengatakan bahwa Najib adalah orang yang memerintahkannya untuk menangkap dan menghancurkan Altantuya.
Pada Senin (16/12) portal berita Malaysiakini melaporkan, Najib menggambarkan Altantuya sebagai mata-mata asing.