Sinergi ini dilakukan karena wilayahnya strategis, tepat di tengah pusaran logistik Eropa dan China.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggandeng tiga negara ASEAN, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Filipina, untuk berkolaborasi dalam peningkatan konektivitas logistik. Sinergi ini terbangun dalam kerangka kerja sama Brunei Darussalam- Indonesia-Malaysia-Phillippines East ASEAN Growth Area (BIMP EAGA) dan diharapkan memperkuat daya saing ekonomi antarnegara.
"Semangat kita adalah untuk membuat konektivitas antarempat negara menjadi lebih baik. Saya optimis dengan komunikasi dan kolaborasi yang baik akan menumbuhkan perekonomian kawasan," ujar Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, dalam keterangannya, Kamis (23/2).
Budi Karya menilai, secara geografis, keempat negara ini sangatlah strategis lantaran posisinya tepat di tengah pusaran logistik Eropa dan China. Karenanya, perlu dimanfaatkan dengan membuat berbagai program riil untuk meningkatkan daya saing dan meningkatkan efisiensi logistik.
"Transportasi laut merupakan 'tulang punggung' dalam perdagangan internasional. Maka dari itu, mandat dari empat negara ASEAN ini adalah harus berkolaborasi untuk meningkatkan pelabuhan-pelabuhan yang ada sehingga pada akhirnya bisa membuat suatu kekuatan logistik dunia," tuturnya.
Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Akbar Djohan, menambahkan, kerja sama BIMP EAGA bisa membantu keempat negara menghadapi tantangan infrastruktur, kebijakan, dan regulasi yang masih banyak dijumpai di kawasan ASEAN.