Filipina menyebut hal itu sebagai pelanggaran "terang-terangan" terhadap hak kedaulatan Manila.
Filipina pada Senin (13/2), menuduh kapal penjaga pantai China menyerang kapal penjaga pantai Filipina dengan laser tingkat militer dan membutakan sementara beberapa awaknya di Laut China Selatan yang disengketakan. Filipina menyebut hal itu sebagai pelanggaran "terang-terangan" terhadap hak kedaulatan Manila.
Penjaga pantai Filipina dalam sebuah pernyataan menyebutkan, kapal China itu juga bermanuver sangat dekat, yakni sekitar 137 meter (449 kaki), untuk menghalangi kapal patroli Filipina BRP Malapascua mendekati Second Thomas Shoal.
Filipina telah mengajukan hampir 200 protes diplomatik terhadap tindakan agresif China di perairan yang disengketakan pada 2022 saja.
China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan dan menempatkannya pada jalur yang bertentangan dengan penggugat lainnya. Terlepas dari tawaran bersahabat ke Beijing oleh mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan penggantinya, Ferdinand Marcos Jr., yang bertemu dengan pemimpin China Xi Jinping pada Januari di Beijing, tetapi ketegangan dua negara ini terus berlanjut, dan menarik aliansi militer yang lebih erat antara Filipina dan AS.
Juru bicara penjaga pantai Filipina Commodore Armand Balilo kepada The Associated Press menyebutkan, meskipun penjaga pantai China telah berulang kali memblokir kapal penjaga pantai Filipina di perairan yang disengketakan, tetapi ini adalah pertama kalinya China menggunakan laser dan menyebabkan penderitaan fisik di antara personel Filipina.