Erdogan telah menjadi salah satu kritikus paling vokal di dunia Muslim terhadap taktik militer Israel di Gaza.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Amerika Serikat memiliki “tanggung jawab bersejarah” untuk memastikan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Ia memperingatkan “konsekuensi negatif regional dan global” dari konflik tersebut.
Pemimpin Turki tersebut berbicara melalui telepon dengan Presiden AS Joe Biden dalam pembicaraan pertama mereka sejak 7 Oktober, ketika serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel oleh kelompok Palestina Hamas memicu Israel membombardir Gaza.
Kelompok bersenjata Hamas menyerbu melintasi perbatasan dari Gaza ke Israel dan membunuh sekitar 1.200 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, dan menyandera sekitar 240 orang, menurut pejabat Israel.Namun, kini sejumlah kalangan di Israel pun menuntut investigasi lebih lanjut, karena adanya dugaan tentara Israel menembak warganya sendiri.
Bertujuan untuk melenyapkan Hamas, Israel melancarkan serangan militer balasan di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 18.700 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikelola Hamas.
“Presiden Erdogan menyatakan bahwa intensifikasi dan perpanjangan serangan Israel dapat menimbulkan konsekuensi negatif regional dan global,” kata kepresidenan Turki dalam sebuah pernyataan setelah panggilan telepon tersebut.