Perjuangan mewujudkan keadilan iklim sama halnya dengan berjuang untuk demokrasi.
Greta Thunberg, aktivis lingkungan asal Swedia menilai perjuangan mewujudkan keadilan iklim sama halnya dengan berjuang untuk demokrasi.
"Peradaban kita akan semakin terancam saat planet ini menjadi tidak stabil, membahayakan segalanya, termasuk demokrasi," tulis Grata melalui akun Twitternya @GretaThunberg, Selasa (9/11/2021).
Mewujudkan keadilan iklim, katanya, butuh sokongan demokrasi sehingga bumi ini bisa terselamatkan. "Demokrasi adalah segalanya. Kita tidak bisa menyelamatkan planet yang hidup tanpanya," lanjutnya.
Belum lama ini, aktivis lingkungan berusia 18 tahun itu mengkritik pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi COP26 yang dinilainya gagal. “Kita tidak menyelesaikan krisis dengan metode yang sama," kritik Thunberg.
Menurutnya, COP26 hanya ajang public relations di mana para pemimpin dunia mengubar pidato janji manis tentang komitmen dan target bagus. "Di balik tirai pemerintah negara-negara global utara masih menolak mengambil tindakan iklim drastis,” ungkapnya.