Sekolah di India melarang penggunaan jilbab bagi siswanya.
Gadis-gadis muslim yang mengenakan jilbab dilarang menghadiri kelas di beberapa sekolah wilayah negara bagian Karnataka, India Selatan. Kejadian ini memicu protes yang dilakukan para siswa selama beberapa pekan.
Mengutip ABC News, Rabu (9/2), sejak beberapa pekan lalu para siswa muslim diberitahu bahwa mereka baru bisa kembali ke sekolah jika bersedia tidak mengenakan jilbab. Anak-anak perempuan kemudian melangsungkan protes dengan berkemah di luar sekolah.
Cerita tentang anak-anak perempuan yang berkemah di luar sekolah itu masif tersebar di media sosial. Aksi protes juga berlanjut dengan para siswa yang duduk meringkuk di gerbang sekolah dan membaca buku pelajaran secara berkelompok. Nahas, beberapa pekan kemudian justru makin banyak sekolah yang menerapkan aturan larangan penggunaan jilbab dan memaksa pengadilan tinggi negara bagian tersebut turun tangan.
"Apa yang kita saksikan adalah bentuk apartheid agama. Keputusan itu diskriminatif dan secara tidak proporsional mempengaruhi wanita Muslim," kata mahasiswa 18 tahun yang juga turun dalam aksi protes, A. H. Almas.
Sejauh ini beberapa pertemuan antara staf, perwakilan pemerintah dan mahasiswa yang memprotes telah gagal menyelesaikan masalah ini. Menteri pendidikan negara bagian, B.C. Nagesh, juga menolak untuk mencabut larangan tersebut. Dia mengatakan, para siswalah yang tidak mau mengikuti kode berpakaian seragam.