Amazon menghadapi kritik dari sejumlah aktivis buruh.
Amazon telah mengungkapkan, hampir 20.000 pekerjanya di Amerika Serikat telah terjangkit Covid-19. Perusahaan tersebut telah meraup untung yang cukup besar selama pandemi, dengan menyeret orang-orang di seluruh dunia beralih ke belanja online selama lockdown atau karantina wilayah.
Namun, Amazon telah menghadapi kritik dari beberapa aktivis buruh yang menuduh bahwa perusahaan telah membahayakan nyawa karyawan dengan tetap mewajibkan mereka bekerja di gudang-gudang penyimpanan.
Dalam sebuah pernyataan, Amazon mengatakan bahwa hasil analisisnya menyebut tingkat infeksi di antara 1,4 juta pekerja di Amazon dan anak perusahaan Whole Foods sebesar 42%.
Rincian kasus berdasarkan negara bagian menunjukkan bahwa tingkat infeksi tertinggi pada karyawan Amazon ada di Minnesota, sebanyak 3,17% pekerja Amazon diduga terjangkit Covid-19.
Amazon, yang memiliki nilai pasar sebesar US$1,6 triliun dan pemegang saham terbesarnya adalah pendiri dan kepala eksekutifnya, Jeff Bezos, orang terkaya di dunia, mengatakan bahwa mereka telah menginvestasikan ratusan juta dolar dalam program pengujian Covid-19.