Kementerian Dalam Negeri India mengatakan, tidak akan memperbaharui lisensi Missionaries of Charity untuk menerima dana asing.
Pemerintah India melarang semua misionaris Kristen yang menjadi agama minoritas di sana, menerima dana bantuan asing yang dihimpun dalam Missionaries of Charity. Kebijakan itu semakin menekan kelompok agama minoritas di India di tengah tekanan balik kelompok nasionalis Hindu.
Kebijakan diteken di bawah pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi yang juga merupakan bagian dari kelompok nasionalis Hindu.
Seperti dikutip VOA Senin (3/12), sebagian kritikus mengatakan, pembekuan sumbangan asing pada badan amal itu secara efektif merupakan bagian dari penargetan kelompok minoritas agama oleh kelompok garis keras Hindu sejak Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Modi berkuasa.
Mantan kepala sekolah salah satu perguruan tinggi terkemuka di India, St. Stephen's, Valson Thampu mengatakan, “Jika kita ingin membuat dampak, kita memilih ikon. Ketika menarget ikon yang terpandang dan dihormati, nilai kejutannya jauh lebih besar. Tidak ada yang lebih menonjol, lebih dipercaya, dan lebih dihormati dibanding Missionaries of Charity,” ujarnya.
Missionaries of Charity sebelumnya dimulai oleh Bunda Teresa di Kolkata, kota bagian timur India hingga mendapatkan pengakuan internasional dalam bidang pekerja kemanusiaan. Kelompok ini memiliki rumah bagi anak-anak terlantar juga klinik kesehatan.