PTA dinilai bermanfaat mendorong peningkatan arus ekspor dan impor barang serta menyingkirkan kehilangan profit bagi pengusaha kedua negara.
Duta Besar RI untuk Fiji Benyamin Scott Carnadi bertemu dengan Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Pariwisata Fiji Premila Kumar pada Selasa (8/1) untuk merundingkan perwujudan Preferential Trade Agreements (PTA) antara Indonesia dan Fiji.
Dubes Benyamin menilai Indonesia dan Fiji perlu memiliki PTA guna mendorong peningkatan arus ekspor dan impor barang serta menyingkirkan kemungkinan kehilangan profit bagi pengusaha kedua negara akibat pihak ketiga.
Selain itu, Indonesia pun dapat membantu Fiji untuk menembus pasar ASEAN.
Menurut rilis resmi di situs Kementerian Luar Negeri RI pada Jumat (11/1), Menteri Kumar menyambut baik inisiatif Indonesia. Dia menyatakan bahwa Fiji juga merupakan pusat dan pintu masuk perdagangan Indonesia ke negara-negara kepulauan Pasifik lainnya.
Pertemuan lanjutan terkait PTA rencananya akan diadakan pada pekan pertama Februari. Dalam pertemuan ini, baik Menteri Kumar dan Dubes Benyamin akan membahas format, proses perundingan, serta menjajaki permintaan dan penawaran dari kedua negara.