Bantuan luar negeri Inggris akan dialokasikan pada negara-negara berkembang yang mengutamakan kesejahteraan hidup rakyatnya.
Inggris kembali mengubah kebijakan bantuan luar negeri, khususnya ke negara berkembang. Melansir The Guardian, "negeri sejuta kastil" itu akan memprioritaskan bantuan ke negara dengan kinerja baik.
Menteri Pembangunan Internasional Inggris Penny Mordaunt mengatakan bantuan luar negeri Inggris akan dialokasikan pada negara-negara berkembang yang mengutamakan hidup rakyatnya, termasuk sanggup mengatasi kekurangan gizi, meningkatkan kesehatan, dan memastikan agar anak-anak mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
“Fokus kami membantu negara-negara berkembang yang berdiri di atas kaki mereka sendiri, membangun sistem kesehatan dan pendidikan berkelanjutan dengan investasi mereka sendiri,” tutur Mordaunt.
Dia juga mengancam akan memotong anggaran untuk negara berkembang yang tak mau memperbaiki kualitas hidup rakyatnya. Mordaunt beralasan kebijakan itu dilakukan agar pemerintah negara berkembang bertanggungjawab atas kesejahteraan masyarakatnya sendiri. "Misalnya di bidang kesehatan atau pendidikan. Jika negara-negara tersebut memilih untuk mengabaikan hal itu, maka kami akan melakukan pengurangan dana," lanjut Mordaunt.
Kebijakan itu menuai reaksi beragam. Direktur One Campaign Romilly Greenhill mengkritik rencana Inggris yang akan menarik diri dari negara yang masih berjuang untuk kesejahteraan rakyatnya.