Di bawah kesepakatan nuklir, Iran setuju untuk mengekang program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi.
Sebuah pabrik di Iran telah mulai memproduksi rotor hingga 60 sentrifugal per hari. Pengumuman oleh kepala badan atom Iran pada hari Rabu (18/7) muncul sebulan setelah pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memerintahkan badan-badan terkait untuk bersiap meningkatkan kapasitas pengayaan uranium.
Tindakan siaga itu diambil jika sewaktu-waktu kesepakatan nuklir Iran runtuh pasca-penarikan diri Amerika Serikat.
Menurut kesepakatan nuklir 2015, yang ditandatangani oleh Iran, Amerika Serikat (AS), Rusia, China, Inggris, Prancis, dan Jerman, Teheran setuju untuk mengekang program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi.
Usai Trump mengumumkan AS keluar dari kesepakatan nuklir, negara penandatangan lainnya bergegas menyelamatkan perjanjian tersebut. Alasannya, itu merupakan cara terbaik untuk menghentikan Iran mengembangkan bom nuklir.
Iran telah mengatakan akan menunggu untuk melihat apa yang akan dilakukan oleh kekuatan dunia lainnya. Namun di lain sisi, Teheran mengisyaratkan bahwa pihaknya siap untuk kembali melakukan pengayaan.