Dunia

Israel menewaskan jurnalis: Membunuh saksi takkan menghilangkan kebenaran

Perdana Menteri sementara Lebanon, Najib Mikati, menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut.

Rabu, 22 November 2023 17:01

Bentrokan lintas batas meningkat antara Israel dan kelompok bersenjata Hizbullah menewaskan tiga orang, termasuk dua jurnalis televisi. Hal itu terjadi dalam serangan Israel pada hari Selasa (21/11) di Lebanon selatan, kata para pejabat Lebanon.

Militer Lebanon dan Perdana Menteri sementara Lebanon menyalahkan Israel atas serangan itu. Militer Israel mengatakan kejadian tersebut sedang ditinjau, dan menambahkan bahwa tentaranya menanggapi ancaman Hizbullah dan mereka kemudian mengetahui laporan bahwa jurnalis di daerah tersebut telah dibunuh oleh pasukan Israel.

Al-Mayadeen, jejaring berita pan-Arab yang berbasis di Beirut, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Farah Omar, seorang reporter, dan Rabih Al-Maamari, kameraman, tewas dalam serangan itu. Warga sipil ketiga juga tewas dalam serangan tersebut, yang terjadi sekitar empat mil dari perbatasan Israel dekat kota Tayr Harfa di Lebanon, menurut kantor berita pemerintah Lebanon.

Para jurnalis tersebut tewas tak lama setelah siaran langsung, kata Al-Mayadeen. Sebuah video yang direkam oleh Mohammed Zinati, reporter media lokal Sawt Beirut, dan foto setelah kejadian tersebut menunjukkan tiga mayat tergeletak di samping kawah dangkal dan pecahan peluru merusak pohon dan tembok di dekatnya.

Marc Garlasco, mantan analis intelijen senior Pentagon yang meninjau gambar-gambar tersebut, mengatakan kepada The New York Times bahwa sebuah lubang kecil yang terlihat di dalam kawah serta kerusakan pada pohon dan dinding adalah “prototipikal dari kawah Spike NLOS,” sebuah senjata yang hanya ditembakkan dengan menggunakan senjata api. Militer Israel dan bukan pasukan Lebanon, katanya. “Pecahan kubik kecil di pohon itu persis seperti yang saya cari,” kata Garlasco.

Arpan Rachman Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait