Jenderal Abdourahmane Tchiani yang bertanggung jawab terhadap negara pada saat ini.
Tentara pemberontak yang melakukan kudeta di Niger menyatakan, pemimpin mereka menjabat sebagai kepala negara baru pada Jumat (28/7), beberapa jam setelah sang jenderal meminta dukungan nasional dan internasional, meskipun muncul kekhawatiran bahwa krisis politik dapat menghambat perjuangan bangsa itu melawan jihadis dan meningkatkan pengaruh Rusia di Afrika Barat.
Juru bicara Kolonel Mayor Amadou Abdramane, mengatakan di televisi negara bahwa konstitusi ditangguhkan dan Jenderal Abdourahmane Tchiani yang bertanggung jawab terhadap negara pada saat ini.
Berbagai faksi militer Niger, dilaporkan berselisih untuk mendapatkan kendali sejak anggota pengawal presiden menahan Presiden Mohamed Bazoum, yang terpilih dua tahun lalu dalam pemindahan kekuasaan demokratis pertama yang damai sejak kemerdekaan dari Prancis.
Niger dipandang sebagai mitra terakhir yang dapat diandalkan untuk Barat dalam upaya memerangi jihadis yang terkait dengan al-Qaida dan kelompok Negara Islam di wilayah Sahel Afrika, di mana Rusia dan negara-negara Barat bersaing untuk mendapatkan pengaruh dalam perang melawan ekstremisme.
Prancis memiliki 1.500 tentara di negara itu yang melakukan operasi gabungan dengan Niger, dan Amerika Serikat serta negara-negara Eropa lainnya telah membantu melatih pasukan negara tersebut.