Militer Myanmar memerangi etnis minoritas dan pemberontakan lainnya selama beberapa dekade.
Junta Myanmar telah melaporkan “serangan besar-besaran” yang dilakukan pemberontak dan meminta staf pemerintah untuk bersiap menghadapi keadaan darurat, kata seorang pejabat pada hari Kamis (16/11). Sementara media menyiarkan seruan bagi mereka yang memiliki pengalaman militer untuk bersiap angkat senjata.
Militer Myanmar memerangi etnis minoritas dan pemberontakan lainnya selama beberapa dekade. Kudeta pada tahun 2021 telah menghasilkan koordinasi yang belum pernah terjadi sebelumnya antara kekuatan anti-militer yang menjadi tantangan terbesar bagi tentara selama bertahun-tahun.
Juru bicara junta Zaw Min Tun mengatakan militer menghadapi "serangan hebat dari sejumlah besar tentara pemberontak bersenjata" di Negara Bagian Shan di timur laut, Negara Bagian Kayah di timur, dan Negara Bagian Rakhine di barat.
Menurut Zaw Min Tun, beberapa posisi militer telah dievakuasi dan pemberontak telah menggunakan drone untuk menjatuhkan ratusan bom di pos-pos militer.
“Kami segera mengambil tindakan untuk melindungi diri dari serangan bom drone secara efektif,” kata juru bicara junta pada Rabu malam.