Seorang penyamar menyusup dan mencuri celana dalam Baghdadi untuk kemudian diuji DNA demi memastikan identitasnya.
Seorang penasihat untuk Pasukan Demokratik Suriah (SDF) menguak detail baru tentang penyerbuan pasukan khusus Amerika Serikat yang berujung pada tewasnya pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi. Polat Can menjelaskan, seorang penyamar menyusup dan mencuri celana dalam Baghdadi untuk kemudian diuji DNA demi memastikan identitasnya sebelum operasi dilancarkan pada Sabtu (26/10).
"Salah satu sumber kami mampu mencapai rumah di mana Baghdadi bersembunyi. Baghdadi sangat sering berpindah-pindah. Kira-kira saat itu dia hendak pindah ke tempat baru di Jarablus," twit Can.
Dalam twit berikutnya dia menulis, "Sumber kami sendiri, yang mampu mencapai Baghdadi, membawa celana dalam untuk kemudian diuji DNA dan memastikan bahwa sosok yang dimaksud adalah benar Baghdadi."
3 - Our own source, who had been able to reach Al Baghdadi, brought Al Baghdadi’s underwear to conduct a DNA test and make sure (100%) that the person in question was Al Baghdadi himself. — بولات جان Polat Can (@PolatCanRojava) 28 October 2019
Menurut Can, SDF telah bekerja dengan CIA sejak 15 Mei untuk melacak keberadaan Baghdadi dan berhasil mengonfirmasi bahwa dia pindah dari Deir Az Zor di timur Suriah ke Provinsi Idlib, di mana hidupnya berakhir.