Per Senin (10/2), tersisa 1.890 WNI di China. Jumlah itu berkurang signifikan dari data Desember 2019, yaitu 16.500 WNI.
Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun menyatakan bahwa per Senin (10/2), ada sebanyak 1.890 WNI di Tiongkok. Angka itu berkurang signifikan dari data Desember 2019 yang mencatat sekitar 16.500 WNI di negara itu.
Menurut Djauhari, penurunan jumlah WNI terjadi sejak KBRI Beijing, KJRI Shanghai, dan KJRI Guangzhou mengimbau WNI, terutama para mahasiswa, untuk melanjutkan libur Tahun Baru Imlek di Indonesia atas kekhawatiran penyebaran wabah coronavirus jenis baru yang bersumber dari Kota Wuhan di Provinsi Hubei.
Lebih lanjut, Dubes Djauhari menyebut, pada Senin pukul 09.30 waktu Tiongkok, KBRI Beijing memfasilitasi pemulangan 21 mahasiswa WNI yang khawatir akan merebaknya coronavirus di negara itu. Mereka bertolak dari Bandara Internasional Beijing dan dijadwalkan tiba di Jakarta pada Senin sore waktu setempat.
"Para WNI pulang dengan maskapai Malaysia Airlines dan transit dulu di Malaysia sebelum ke Jakarta," kata dia melalui sambungan konferensi video di Kantor Staf Presiden, Jakarta, pada Senin.
Djauhari menjelaskan bahwa dari 1.890 WNI yang masih berada di China, 722 berada di wilayah kerja KBRI Beijing, 841 di wilayah kerja KJRI Shanghai, dan 327 di wilayah kerja KJRI Guangzhou.