Ibarat panggung, media sosial hanya sebagai sandiwara untuk mengelabui banyak orang.
Tak selamanya media sosial menunjukkan jati diri yang sebenarnya. Ibarat panggung, media sosial hanya sebagai sandiwara untuk mengelabui banyak orang.
Seperti media sosial keluarga Turpin yang selalu menunjukkan kebahagiaan. Video di media sosial keluarga Turpin memperlihatkan bahwa pasangan suami istri, David dan Louise Turpin setiap dua tahun sekali selalu memperbarui sumpah pernikahan mereka. Bahkan, anak-anak pasangan tersebut bergabung dalam acara tersebut dan terlihat bahagia dengan orang tuanya.
Namun apa yang diperlihatkan di media sosial berbanding terbalik dengan kenyataan yang dilakoni keluarga Turpin. David dan Louise akan menghadapi tuntutan kekerasan dan penyiksaan terhadap anak. Belum diketahui, apakah pasangan ini telah memiliki pengacara untuk membela mereka.
David dan Loise ditangkap kepolisian karena telah menyekap 13 anaknya. Polisi yang datang ke rumah keluarga Turpin menemukan bahwa anak-anak mereka telah dipenjara di dalam rumah dengan tangan yang diborgol pada sebuah perabotan. Kondisi ke-13 putra putri mereka sangat menyedihkan. Mereka kurus dan nampak kurang gizi serta kotor.
Berpiyama saat ditemukan oleh polisi setempat, 13 anak tersebut terlihat cemas dan takut dengan kondisi sekitar saat di bawa keluar rumah. Anak-anak yang berusia 2 tahun sampai 29 tahun telah terpenjara selama bertahun-tahun. Sampai akhirnya, salah satu saudaranya berusia 17 tahun berhasil menghubungi 911. Dia mengadu bahwa saudara-saudaranya telah lama dipenjara oleh orang tua mereka.