Israel bersikukuh “tidak ada batasan” mengenai jumlah bantuan yang bisa masuk ke Gaza.
Warga Gaza menghadapi ancaman kelaparan yang kritis, namun Hamas tidak ingin lagi ada bantuan yang diterjunkan dari udara. Cara pengiriman seperti itu telah menewaskan 18 jiwa, dan dinilai merendahkan martabat warga Palestina.
“Kami menyerukan segera diakhirinya operasi penerjunan udara… dan kami menuntut pembukaan penyeberangan darat segera dan cepat agar bantuan kemanusiaan dapat menjangkau rakyat Palestina,” kata kelompok tersebut.
“Bantuan yang diberikan melalui udara merupakan ancaman nyata bagi kehidupan warga Palestina yang kelaparan,” pernyataan itu memperingatkan.
Dikatakan bahwa sebagian bantuan jatuh ke laut, di wilayah Israel, atau di zona perang. "Ini semua membahayakan nyawa orang-orang," tambah kantor tersebut.
Awal bulan ini, setidaknya lima orang tewas dan 10 lainnya terluka ketika paket bantuan yang dijatuhkan dari udara menimpa mereka di kamp Al Shati sebelah barat Kota Gaza, menurut seorang jurnalis di tempat kejadian.