Sekaligus mencakup pertemuan dengan para pemimpin negara-negara Dewan Kerjasama Teluk.
Presiden Joe Biden merencanakan melakukan kunjungan ke Arab Saudi-perjalanan yang kemungkinan mempertemukannya dengan putra mahkota Saudi yang pernah dijauhi karena diduga sebagai pembunuh.
Gedung Putih juga sedang mempertimbangkan kunjungan ke Arab Saudi itu, sekaligus mencakup pertemuan dengan para pemimpin negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab) serta Mesir, Irak dan Yordania, kata seseorang yang akrab dengan perencanaan Gedung Putih. Orang tersebut berbicara dengan syarat anonim untuk membahas rencana yang belum diselesaikan.
Itu terjadi karena adanya upaya mengesampingkan kepentingan strategis AS dalam minyak dan keamanan, dan upaya mendorong pemerintah untuk memikirkan kembali sikap Biden terhadap Saudi.
Pertemuan antara Biden dan penguasa de facto Saudi Pangeran Mohammed bin Salman diharapkan dapat menawarkan harapan sedikit kelegaan bagi konsumen bensin di AS, yang mengernyit ketika pasokan minyak global yang ketat mendorong kenaikan harga.
Pertemuan semacam itu juga dapat meringankan salah satu periode yang tidak pasti dalam kemitraan antara Arab Saudi selaku pengekspor minyak utama dunia dan Amerika Serikat selaku kekuatan ekonomi dan militer utama dunia, yang telah berdiri selama lebih dari tiga perempat tahun dalam satu abad.