Serangan terhadap kaum muslim ini disebut sebagai balasan atas teror bom Minggu Paskah.
Jam malam di sebuah provinsi di utara Kolombo, Sri Lanka, masih akan diberlakukan tanpa batas waktu menyusul kerusuhan anti-muslim yang berlanjut.
Pihak kepolisian mengumumkan bahwa jam malam dilonggarkan di seluruh wilayah kecuali Provinsi North Western (NW), di mana seorang pria muslim bernama Fauzul Amir tewas oleh sekelompok orang pada Senin (13/5).
Pria 45 tahun itu meninggal setelah kerumunan orang menyerbu bengkel kayunya di distrik Puttalam, NWP, dan menggoroknya. Serangan itu disebut sebagai balas dendam atas teror bom Minggu Paskah.
Polisi mencap kelompok militan muslim lokal National Thowheeth Jamath (NTJ) dan Jamathei Millathu Ibrahim (JMI) sebagai dalang serangan bom Minggu Paskah yang menewaskan 257 orang.
Kepala Kepolisian Sri Lanka Chandana Wickramaratne memperingatkan bahwa para perusuh akan direspons dengan tindakan keras. Dia menambahkan dirinya telah mengeluarkan perintah penggunaan kekuatan maksimum.