Kenaikan harga minyak sebagian besar mencerminkan kegelisahan pasar karena meningkatnya kerusuhan di Kazhakhstan.
Harga minyak pada Jumat (7/1) naik di Asia. menurut data aplikasi Inventing, harga minyak Brent naik 0,85% di US$82,69 per barel pukul 12.50 WIB, dan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 0,92% ke US$80,19 per barel
Kenaikan ini berlangsung di tengah protes wilayah Kazakhstan, yang mendorong timbulnya kekhawatiran akan terganggunya pasokan minyak mentah dari produsen Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+), di samping terjadi penurunan produksi di Libya.
Kenaikan minyak dunia ini dipicu dari kegelisahan pasar karena kerusuhan di Kazakhstan serta situasi memanas politik di Libya. Bahkan pihak pemerintahan Kazakhstan telah mengumumkan status keadaan darurat, setelah berhari-hari mengalami kerusuhan yang dimulai di wilayah Barat negara itu yang kaya minyak setelah batas harga butana dan propana dihapus pada tahun baru.
"Kenaikan harga minyak sebagian besar mencerminkan kegelisahan pasar karena meningkatnya kerusuhan di Kazhakhstan dan situasi politik di Libya terus memburuk serta mempengaruhi produksi minyak," kata analis Rystad Energy Louise Dickson kepada Reuters, dikutip Jumat (7/1).
Sementara pihak OPEC+ menjelaskan, pasokan awal pekan ini tidak mengikuti pertumbuhan permintaan. Padahal sebelumnya produksi kelompok pada Desember 2021 naik 70.000 barel per hari dari November, kurang dari peningkatan 253.000 barel per hari yang diizinkan berdasarkan kesepakatan pasokan 2021.