Untuk mengurangi sanksi internasional, Korut dikabarkan berencana meneliti alga sebagai bagian dalam memperkuat ketahanan pangan
Korut tampaknya akan serius untuk meneliti ganggang atau alga demi memperkuat ketahanan energi dan pangannya. Alga diyakini bisa mengurangi efek negatif dari sanksi internasional.
Dalam sebuah catatan baru-baru ini dari Sekolah Johns Hopkins, Pyongyang yang dikutip CNBC dikabarkan tertarik untuk mengembangkan alga sebagai sumber daya strategisnya. Industri alga secara bertahap dapat mengurangi efek negatif dari sanksi terhadap pasokan energi dan keamanan pangan Korut.
Seperti diketahui, alga adalah organisme mirip tanaman yang mencakup rumput laut dan spirulina. Sumber daya serbaguna tersebut menghasilkan makanan, pupuk, bahan baku dan bahan bakar dari biomassa.
Saat ini fasilitas penelitian Korut adalah dengan membuka kolam dan sistem budidaya. Korut akan membangun infrastruktur agar alga terus tumbuh dimana negara tersebut telah mengembangkan ribuan kolam terbuka di sejumlah pedesaan untuk menghasilkan banyak ganggang.
Korut memang terisolasi dari sektor perdagangan. Negara tidak memiliki cadangan minyak bumi domestik dan juga pupuk. Bahkan Korut mengalami krisis pangan karena sektor pertaniannya yang tidak bergerak. Alhasil, negara yang dicap nakal ini bergantung pada impor bahan bakar dan makanan asing untuk bertahan hidup.