Angkatan Darat AS menyadari King hilang ketika dia tidak turun dari penerbangan di Texas seperti yang diharapkan.
Korea Utara pada Kamis (20/7) waktu setempat, tidak menanggapi upaya AS untuk membahas keberadaan tentara Amerika yang melintasi perbatasan dengan bersenjata lengkap serta prospek pembebasan cepatnya.
Prajurit Travis King, setelah menyelesaikan hukuman penjara di Korea Selatan karena penyerangan, seharusnya menuju ke Fort Bliss, Texas. Tetapi, sepertinya tak sengaja melewati perbatasan Korea Utara, saat melakukan tur sipil ke desa perbatasan Panmunjom pada Selasa (18/7). Dia adalah orang Amerika pertama yang diketahui ditahan di Korea Utara dalam hampir lima tahun.
“Kemarin, Pentagon menjangkau rekan-rekannya di Tentara Rakyat Korea (Utara). Pemahaman saya adalah bahwa komunikasi tersebut belum dijawab,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller, kepada wartawan di Washington, Rabu.
Miller mengatakan, Gedung Putih, Pentagon, dan Departemen Luar Negeri bekerja sama untuk mengumpulkan informasi tentang kesejahteraan dan keberadaan King. Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan, pemerintah AS akan terus bekerja untuk memastikan keselamatannya dan kembali ke keluarganya.
Motif penyeberangan perbatasan King tidak diketahui. Seorang saksi dalam tur sipil yang sama mengatakan dia awalnya mengira larinya adalah semacam aksi. Sampai dia mendengar seorang tentara Amerika yang berpatroli berteriak agar orang lain mencoba menghentikannya. Tetapi King telah melintasi perbatasan dalam hitungan detik.