Zuckerberg mengaku bertanggung jawab terkait penyalahgunaan seperti fake news, intervensi asing dalam pemilu.
CEO Facebook Mark Zuckerberg kembali meminta maaf atas skandal bocornya data pengguna Facebook dan kegagalannya menangani berita palsu (fake news). Kali ini, permintaan maaf diucapkan di depan Parlemen Eropa pada Selasa (23/5) pada waktu setempat.
Meski telah meminta maaf, namun kehadiran Zuckerberg gagal memuaskan anggota parlemen Eropa di Brussels. Tur permintaan maaf Zuckerberg atas skandal Cambridge Analytica itu juga akan dilanjutkan ke Paris pada Rabu hari ini.
“Facebook yang didirikan untuk menghubungkan banyak orang, namun dalam dua tahun terakhir tidak mampu mencegah penyalahgunaan,” ucap Zuckerberg dilansir Channel News Asia.
Meski begitu, Zuckerberg mengaku bertanggung jawab terkait penyalahgunaan seperti fake news, intervensi asing dalam pemilu dan pengembang yang menyalahgunaan data pengguna Facebook. Ia mengungkapkan Facebook memang terlambat mengidentifikasi intervensi Rusia pada pemilu presiden AS 2016 lalu.
Raksasa media sosial tersebut juga akan bekerja sama dengan pemerintahan Eropa pada pemilu mendatang untuk mencegah kasus serupa. Zuckerberg mencontohkan, pada pemilu Prancis lalu Facebook menemukan lebih dari 30.000 akun berita palsu.