Hak LGBTQ di Malaysia mendapat sorotan setelah pemerintah bulan lalu menghentikan festival musik di ibu kota Kuala Lumpur.
Malaysia pada hari Kamis (10 Agustus) melarang jam tangan dan aksesoris Swatch Group yang merayakan hak-hak LGBTQ. Pemerintah Jiran mengatakan bahwa produk pembuat jam tangan Swiss tersebut dapat merusak moralitas dan kepentingan publik.
Homoseksualitas adalah kejahatan di Malaysia yang mayoritas Muslim. Situasi ini tidak disukai kelompok hak asasi manusia di mana menurut mereka intoleransi terhadap komunitas lesbian, gay, biseksual, transgender dan queer (LGBTQ) meningkat di negara itu. Malaysia telah memenjarakan atau mencambuk orang karena homoseksualitas.
Pada bulan Mei, Malaysia menyita jam tangan berwarna pelangi dari 'koleksi Pride' Swatch karena adanya akronim 'LGBTQ' pada jam tangan tersebut.
Kementerian Dalam Negeri Malaysia pada hari Kamis mengatakan melarang referensi LGBTQ pada jam tangan Swatch, kotak, pembungkus, aksesori, atau barang lainnya.
“(Produk Swatch) tunduk pada Perintah Larangan karena merupakan publikasi yang merugikan atau dapat merugikan moralitas, kepentingan publik, dan kepentingan negara dengan mempromosikan, mendukung, dan menormalkan gerakan LGBTQ+ yang tidak diterima oleh masyarakat umum di Malaysia," kata kementerian itu.